Kurangnya Peran Santri
Dalam Pendidikan (1)
Dewasa ini sangat minim
peran santri dalam pendidikan baik formal maupun non formal,Hal ini bukan
karena setatus “santri” yang melekat pada diri individual seseorang santri yang terkenal “kolot dan kurang melek ke dunia modern , kalau di lihat dari berbagai sisi baik sisi
waktu dan tempat individual seorang
santri sangat memungkinkan karena mendapat pendidikan full day dan full time, secara kongkrit
bahwa seorang santri itu lebih banyak menghabiskan waktu dalam soal pendidikan
dan mengalahkan siswa-siswa jepang yang hanya mengahabiskan waktu dari pagi
sampai sore.Tapi dalam kenyataan-nya seorang santri kalah jauh dengan
pelajar-pelajar pada umumnya apalagi siswa jepang-red. Seharusnya seorang santri mendapat rengking pertama dalam
masalah pendidikan.
Kurangnya melek pada dunia luar menjadi masalah
yang perlu di tanggulangi, dan minimnya modernisasi dalam pendidikan menjadi
pengahambat seorang santri dalam berperan di dalam berbagai disiplin ilmu.
Kalau seorang santri sudah
mencoba mellek dan merubah semua
sesuai dengan tuntunan di muka, seorang
santri harus menanam dalam-dalam sebuah kata yang sangat inovatif “ reader is
leader”- pembaca adalah pemimpin/ raja-. Hanya dengan membaca individual dan
karakteristik seorang santri bisa berubah dan bisa bisa menyesuaikan sesuai apa
yang ada dalam semua disiplin ilmu.
Bukan hanya
orang-orang embongan (jalanan) yang suka bermaksiat, suka
membuang waktu dan berfoya-forya. Tak jarang seorang santri-pun Mejalani
praktik-praktik seperti penjelasan di atas, baik di karenakan lingkungan maupun
sifat kampungan-nya yang sudah menyatuh dalam diri seorang invidual santri,
lebih ironisnya sifat-sifat yang tak pantas dan tak terpuji itu di bawa ke
lingkungan pendidikan- pesantren, majlis-majlis ilmu-.
Semakin pesatnya peradaban
modern, perbagai budaya yang sudah di tunjukan secara telanjang dan kasat mata,
oleh orang-orang kuffar yang notabenenya budaya rok mini-
barat-.seperti kejadian yang belum lama ini kontes ratu kecantikan dunia yang
akan di slenggerakan di bali,dengan modus-modus seperti ini, orang –orang barat
akan membunuh taradisi timur- pesanten- dan menghacurkan pendidikan islamis dan
akn merusak peran santri dalam peran pendidikan.[]
0 comments:
Post a Comment